Kita bagaikan sosok semu
Berbicara tanpa benar-benar bertemu..
Padamu, aku sering bercerita
Walau kita tak bertatap muka
Kuungkapkan segalanya
Meski kau tak bersuara..
Mungkin kau anggap rasa ini tak nyata
Karna bagimu aku hanya sesosok maya
Yang hanya bisa menyapa
Tanpa banyak kata-kata..
Kau katakan dirimu menyebalkan
Lebih menyebalkan daripada orang-orang disana
Ya memang itulah adanya dirimu
Meski begitu rasanya hatiku telah divaksin untuk bisa menerimamu..
Entah kapan vaksin ini akan hilang
Aku berharap ia menghilang di saat yang tepat
Saat Tuhan telah membalikkan hatimu
Atau Tuhan yang membalikkan hatiku..
-Depok, 18 Oktober 2014-
No comments:
Post a Comment