Friday, November 6, 2015

Bicara

 Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu.
Banyak hal yang terasa namun tak mampu terucap.
Satu per satu pertanyaan bermunculan, namun tak pernah tertanyakan.
Hari demi hari kutumpuk prasangka demi prasangka, merangkai kejadian dan berharap bisa kutemukan jawaban disana.
Tapi nyatanya tak pernah kudapati kepastian.
Jadi, disinilah aku.. berbicara pada alam.. Berharap ia mampu mendengarnya dan menyampaikannya padamu.
Menyampaikan apa-apa yang tersembunyi dan tak pernah terucapkan.
Hingga kau menyadari bahwa ada yang menanti disini.
Menanti kau kembali dari pengembaraanmu dan berhenti. Berhentilah disini, akan kutemani kau berkelana nanti, aku janji.

#gunung #matahari #hujan #random

Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu.
Banyak hal yang terasa namun tak mampu terucap.
Satu per satu pertanyaan bermunculan, namun tak pernah tertanyakan.
Hari demi hari kutumpuk prasangka demi prasangka, merangkai kejadian dan berharap bisa kutemukan jawaban disana.
Tapi nyatanya tak pernah kudapati kepastian.
Jadi, disinilah aku..

berbicara pada alam.. 
Berharap ia mampu mendengarnya dan menyampaikannya padamu.
Menyampaikan apa-apa yang tersembunyi dan tak pernah terucapkan.
Hingga kau menyadari bahwa ada yang menanti disini.
Menanti kau kembali dari pengembaraanmu dan berhenti.

Berhentilah disini, akan kutemani kau berkelana nanti,
aku janji.

Thursday, October 15, 2015

Ransel & Koper Goes to Malang (2)

Udah baca part 1 Ransel & Koper Goes to Malang? Disini lanjutan ceritanya.
Kenapa gue namain ini “Ransel & Koper Goes to Malang”? Karena gue ngetrip cuma berdua, gue bawa ransel dan tyas bawa koper, jadilah ini ransel & koper goes to Malang, haha sepele sih abaikan saja
Gue dan tyas berangkat ke Malang tanggal 20 Agustus dari Jakarta. Di stasiun kami ngeliat banyak banget rombongan pendaki gunung, gue rasa mereka itu mau naik gunung Semeru. Dan bener aja, di kereta matarmaja yang gue naikin, hampir di setiap gerbongnya ada rombongan pendaki gunung. Aaaa jadi pengen naik gunung jugaaa >.<
Kereta matarmaja berangkat tepat jam 15.15 dari stasiun pasar senen dan sampai di Malang sekitar jam 8 pagi. Ini adalah kali pertama gue menginjakkan kaki di stasiun Malang. Setelah sampai, gue dan Tyas pergi ke kosan sepupu gue, Devi, untuk istirahat sebentar dan bersih-bersih badan. Kosan Devi ada di Jl. Jombang, kita kesana naik angkot AL. Oiya, di Malang itu semua tarif angkotnya sama, jauh atau dekat bayarnya 4000 rupiah. Kalo mau tau rute-rute angkotnya bisa browsing dulu di internet. Awalnya gue buta masalah rute angkot di malang, tapi berbekal hasil searching gugel dan tanya-tanya orang, akhirnya gue ngerti dikit rute angkot di Malang dan itu amat sangat membantu untuk orang-orang yang mau backpackeran macem gue ini.
Jam setengah 1 siang, gue dan tyas pergi ke penginapan untuk nitip barang. Kenapa nitip barang? Jadiii, sebelum ke Malang kami udah daftar untuk ikut open trip Bromo. Kami pilih tgl 21-22 Agustus, jadi kami check-in homestaynya setelah dari bromo. Nah, karena malemnya kami mau ke bromo dan nggak mungkin ke bromo bawa koper dan ransel gede yang berat banget, makanya kami nitip barang dulu di homestay itu. Untungnya ibu homestaynya baik banget, kami dibolehin titip barang disana meskipun belum check-in dan bisa numpang istirahat juga.

Wednesday, September 16, 2015

Ransel & Koper Goes to Malang (1)



Halooo... 
     Akhirnya gue bisa nge-blog lagi di sela-sela padatnya kuliah *inhale* *exhale*
Kali ini gue mau sedikit menceritakan liburan singkat gue di Malang di akhir Agustus kemarin. Here we go..

     Seperti biasa, liburan semester genap adalah liburan terpanjang selama masa kuliah. Sebenernya gue udah mulai libur dari pertengahan Juni, tapi dikarenakan gue ngambil semester pendek (SP) –biar kuliahnya cepet lulus gitu, aamiin- gue baru bisa bener-bener libur di minggu ke-3 dan ke-4 Agustus. Untuk ngilangin rasa penat kuliah dan yhaa mungkin sebagai penghargaan ke diri sendiri karena udah berusaha keras selama SP, gue memutuskan untuk liburan ke Malang. Sebenernya waktu lebaran kemarin, gue juga ke Malang. Tapi itu cuma ke kosan sepupu trus balik lagi ke Nganjuk. Dan selama di perjalanan itu gue udah jatuh cinta sama Malang dan pengen kesana lagi untuk eksplor Malang :D

     Sejak awal Juli, gue mulai mewacanakan untuk pergi ke Malang. Gue coba ajak Tyas dan ngomongin wacana itu dengan sewajarnya biar kesannya nggak php kalo ngga jadi. Pengennya sih ngajak yang lain lagi biar lebih rame, kalo bisa ngajak temen cowo, tapi yaa.. berhubung belum ada temen cowo yang bisa diajak, dan temen cewe yang lain lagi pada sibuk magang, kkn, pkl akhirnya gue cuma bisa pergi bareng Tyas. Nggak masalah sih, yang penting bisa ke Malang, hahaha...

     Akhirnya gue dibolehin pergi ke Malang setelah melalui proses minta izin ortu yang super duper lama -sekitar 1 bulanan- dari yang awalnya bener-bener ngga dibolehin, sampe akhirnya dibolehin dengan berbagai syarat. Ya alhamdulillah.. Setelah izin ortu udah di genggaman, gue langsung pesen tiket kereta, booking penginapan, bikin rundown kegiatan, dan segala macamnya. Semua hal kita (gue dan Tyas) persiapin sendiri.

Tuesday, March 10, 2015

Untitled (1)

Hai, kamu..
Iya, kamu yang disana, yang memberiku banyak pelajaran meski tanpa disadari.

Kini kutahu alasan lain mengapa wanita perlu merawat dirinya.
Perawatan itu bukan semata-mata untuk kecantikan, penampilan fisik yang menawan dan semacamnya. Tapi darimu kutahu, bagaimana cara seorang wanita merawat dirinya adalah bentuk dari perasaan cinta kepada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa mencintai orang lain sebelum ia bisa mencintai dirinya sendiri?

Kamu memberiku pelajaran lain mengenai pentingnya sikap ramah terhadap orang lain.
Keramahanmu bukan hanya sekedar tebar pesona, tapi keramah-tamahan itu adalah bentuk penghormatan dan penghargaanmu terhadap orang lain, entah itu karena pekerjaan, tingkah laku, kebaikan hati, atau yang lainnya.

Kamu mengajariku banyak hal, meski kutahu kamu tak menyadarinya.
Terimakasih untuk pelajarannya. Kunantikan pelajaran selanjutnya darimu..
                                           
-to be continued-
Back
to top