Saturday, May 3, 2014

Motivation Training with Azhar Nurun Ala

Kemarin, HMD Matematika UI mengadakan suatu acara “Motivation Training”, lagi-lagi dengan pembicara yang amazing yaitu Kak Azhar Nurun Ala.
Azhar Nurun Ala ialah seorang mahasiswa FKM UI angkatan 2009 dengan prodi Ilmu Gizi, wakil ketua BEM UI 2013, penulis antologi prosa “Ja(t)uh” dan novel “Tuhan Maha Romantis”, masih muda (yailah, lahir tahun 1993 --“), tampan, tapi para wanita pasti kecewa karena Kak Azhar sudah beristri. Walaupun Kak Azhar kuliah di fakultas Kebanyakan Muslimah, eh salah maksudnya Fakultas Kesehatan Masyarakat, tapi ia punya passion di bidang sastra dan marketing. Mungkin agak berseberangan dengan jurusan kuliahnya, tapi setahuku kak Azhar mulai menemukan passionnya saat ia duduk di bangku perkuliahan. Sejujurnya, aku senang sekali bisa bertemu dengan Kak Azhar dan mendengarkan sharing-sharing pengalamannya. Sudah lama aku sering membaca blog & tumblr nya, dan kagum dengan tulisan-tulisannya (yaah, mungkin bisa dianggap sebagai fans nya *eh). Penasaran nggak sih apa yang kemarin di-share sama Kak Azhar? Nih, aku coba merangkumnya.
Motivation Training kali ini bertemakan “Menyeimbangkan waktu antara kuliah dan organisasi”, tapi Kak Azhar mengatakan kalau ia bukanlah seorang trainer atau motivator jadi ia hanya akan berbagi pengalamannya.
Kak Azhar memulai dengan memperlihatkan grafik demografi penduduk Indonesia, dari grafiknya terlihat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia berada di usia produktif dan itulah yang menjadi bonus demografi yang memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk bisa memajukan negaranya. Lalu, bagaimana kita memanfaatkan bonus demografi tersebut? Ada 3 karakter utama masyarakat baru Indonesia, yaitu:
1.      Pendidikan Tinggi
2.      Well Connected (melalui internet, social media, dll)
3.      Native democracy (lahir ketika dunia sudah demokrasi)
Walaupun memiliki bonus demografi dan kekayaan alam yang melimpah, ironisnya Indonesia tidak mampu memanfaatkannya dengan baik. Banyak perusahaan asing yang dengan mudahnya mengeruk keuntungan dari kekayaan alam Indonesia, sebut saja Freeport. APBN pemerintah pun masih jauh di bawah keuntungan Freeport yang mencapai 400 triliun/tahun. Kemudian, apakah kita mau menjadi bagian dari SOLUSI atau menjadi tambahan MASALAH bagi Indonesia? Superman is dead. Hanya dengan seorang presiden baru, tak serta merta masalah di indonesia selesai. Jadilah solusi bagi Indonesia dan organisasi adalah jalan untuk belajar membantu Indonesia.
Mungkin kita sebagai mahasiswa bertanya-tanya, bagaimana caranya merangkul organisasi menjadi sahabat di masa perkuliahan ini? Kak Azhar memberikan 3 tipsnya, yaitu:

1.      Kenali diri dan lingkungan
“Sebuah pasukan yang tidak memahami kekuatan diri sendiri dan kekuatan lawannya, akan kalah dalam pertempuran. Sebuah pasukan yang memahami kekuatan diri sendiri tapi tidak memahami kekuatan lawannya akan memenangkan 1 dari 2 pertempuran. Dan sebuah pasukan yang memahami kekuatan dirinya dan kekuatan lawannya, akan menang di semua pertempuran”. Dari sini, kita bisa tahu bagaimana pentingnya mengenal diri dan lingkungan. Kalau kita suka berwirausaha, carilah organisasi yang mampu mengembangkan passion kewirausahaan kita. Intinya, kenalilah diri kita, apa yang disuka dan tidak disuka, apa passion kita, dsb, kemudian carilah organisasi yang sesuai dengan diri kita agar kita bisa berkembang karena suatu benih akan tumbuh subur di tempat yang cocok.
2.      Tentukan target
Apa yang ingin kita lakukan di semester depan, apa yang ingin dilakukan setelah lulus kuliah, dll. Orang yang tidak memiliki target dan cita-cita dalam hidupnya, nantinya akan terombang-ambing dengan cita-cita orang lain.
3.      Nikmati
Nikmati perjalanan menuju target yang ingin dicapai. Proses ber-organisasi adalah proses pembelajaran yang harus kita nikmati. Ada sebuah perumpamaan antara seorang penyelam dan orang yang tenggelam. “Seorang penyelam menyadari dirinya akan menyelam di laut sehingga membuat berbagai persiapan dan latihan untuk bisa bertahan di dalam air, ia menikmati penyelamannya dan keluar dari air dengan perasaan yang bahagia. Tapi orang yang tenggelam tidak menyadari dirinya akan jatuh ke laut, tidak ada yang persiapan sama sekali karena mungkin ia tenggelam karena terpeleset kemudian jatuh ke laut, didorong temannya, atau karena kapalnya yang karam.” Janganlah menjadi orang yang tenggelam!
            Setiap manusia memiliki modal yang sama dalam hidupnya, yaitu waktu 24 jam dalam sehari. Lalu bagaimana orang-orang semisal Kak Faldo Maldini, Kak Iman Usman, dll yang hebat dalam organisasi tanpa mengabaikan kuliahnya bisa memanfaatkan waktu 24 jam nya itu secara optimal? Kak Azhar memberikan beberapa tips nya, yaitu:
1.      Kurangi waktu tidur. Tidur 4 jam mungkin sudah cukup.
2.      Fokus pada apa yang dihadapi.
Kalau sedang kuliah di kelas, ya fokuslah pada kuliah yang sedang diajarkan. Kalau sedang ber-organisasi, fokuslah pada apa yang sedang dikerjakan dalam organisasi. Seseorang mungkin bisa multitasking, pekerjaan yang dilakukannya bisa selesai namun pasti ada beberapa hal yang terlewatkan dan tidak dipahami.
            Ketika kita berada di posisi sulit, ya mungkin bisa diistilahkan sebagai “galau”, ingatlah
“Apa yang bisa dirubah, perjuangkan. Apa yang tidak bisa dirubah, syukurilah.”
“Be the best version of you”
Kak Azhar mengatakan,
“Yang membedakan dirimu hari ini dan dirimu di masa yang akan datang adalah buku-buku yang kamu baca dan orang-orang yang kamu temui”
Alhamdulillah bisa kuliah di universitas yang di dalamnya banyak terdapat orang-orang hebat dan keren, makasih ya Allah :))

No comments:

Back
to top