Tuesday, August 26, 2014

Jangan Jadi Pengendara "Annoying"

Manusia hidup di dalam masyarakat dengan etika. Makan, minum, berbicara, bertamu, dan kegiatan lainnya diatur oleh etika. Begitu pula dengan berkendara, ada etikanya, entah itu berkendara motor, mobil, truk, bahkan sepeda sekalipun. Dan ketika etika berkendara itu diabaikan, kamu akan dianggap sebagai pengendara yang “annoying”. Annoying yang saya maksudkan disini adalah mengganggu pengendara/pengguna jalan yang lain. Disini saya hanya akan membahas mengenai pengendara motor yang “annoying”. Mau tau ciri-ciri pengendara motor yang “annoying”? Yuk kita bahas.
1.        Terlalu sering membunyikan klakson
Saya akui membunyikan klakson itu bukan hal buruk – yaiyalah, kalo membunyikan klakson itu hal yang buruk, kenapa setiap motor dilengkapi klakson?-
Membunyikan klakson itu penting ketika kamu ingin mengingatkan pengendara lain yang lengah, atau menerobos jalanmu secara tiba-tiba. Terkadang karena bunyi klakson juga, orang lain yang mengendarai kendaraan sambil meleng –nggak fokus/lihat kanan kiri-, mengantuk atau bahkan tertidur, bisa sadar lagi dan kembali pada fokusnya. Tapi, pernahkah kamu ketika mengendarai motor dengan aman dan wajar tiba-tiba diklakson orang lain hanya untuk menyingkir sedikit dari jalan orang itu? Saya sedikit terganggu dengan hal semacam ini. Sebentar sebentar klakson, sebentar sebentar klakson, mbok yo sing sabar, alon-alon asal kelakon mas mbak... Saya rasa jalanan menjadi sangat bising dengan banyaknya pengendara yg seperti ini.
2.        Menerobos lampu lalu lintas
Seringkali saya terjebak di pertigaan/perempatan dalam situasi dimana lampu merah sedang menyala, namun kondisi jalan sepi sehingga banyak pengendara yang menerobos lampu lalu lintas. Ketika saya ingin berhenti untuk mematuhi rambu –juga karena khawatir tertabrak motor/mobil dari arah berlawanan-, saya malah diklakson untuk segera jalan. “Plis deh.. Apa Anda tak pernah diajari untuk berhenti ketika lampu merah menyala dan jalan ketika lampu hijau menyala? Apa Anda buta warna, tidak bisa membedakan warna merah dan hijau?” -__-
Back
to top