Saturday, October 1, 2016

Ransel & Koper Goes to Malang (3)

 Halo readers!! Maafin gue yang udah hiatus lama karena sibuk dengan dunia perskripsian. Malem ini gue mau lanjutin cerita liburan singkat gue di Malang tahun lalu. Cerita sebelumnya ada part 2 dan part 1.
Jadi, di tanggal 21-22 Agustus, gue dan Tyas ikut open trip ke Bromo dari Backpacker Borneo Tour. Open trip itu semacam ikut travel perjalanan tapi digabung sama rombongan lain gitu. Kenapa kami pilih ikut open trip? Soalnya kami cuma berdua, cewe semua dan belum pernah ke bromo sama sekali. Sebelumnya kami pernah terbersit niatan buat ngeteng ke bromo, tapi lagi-lagi karena belum pengalaman dan nggak tau gimana medan dan keadaan disana, dan mungkin ngga aman juga kalo 2 orang cewe tanpa rombongan pergi ke bromo, akhirnya kami memutuskan untuk ikut open trip meskipun biayanya lebih mahal daripada ngeteng atau naik kendaraan sendiri ke bromo.
Nah, meeting point dari open trip itu di depan balaikota Malang jam 23.00. Di part sebelumnya gue udah ceritain kan tuh gimana rasanya 2 orang cewe kelayapan di tengah malem. Fix itu part yang bikin parno *padahal ngga ada apa-apa*, yaa gimana ya.. ngga pernah kelayapan sampe tengah malem gitu, di kota orang lagi!
Setelah keliling-keliling nggak jelas sekitaran balaikota malang, akhirnya kami liat 2 orang cewe yang lagi duduk-duduk deket balaikota. Tyas langsung ngajak gue buat kesana, berharap 2 cewe itu juga termasuk rombongan open trip. Dan ternyata benar, mereka berdua ikut rombongan open trip juga. Kami kenalan, ini lah yang gue suka dari open trip, bisa ketemu temen baru. Namanya Novi dan Ma’in, Novi anak STAN dan Ma’in anak universitas brawijaya. Mereka dulu temen kuliah di UB, tapi sekarang Novi pindah ke STAN. Setelah duduk-duduk sebentar, akhirnya ada mas-mas yang nyamperin kami. Tenang-tenang.. mas-mas ini nggak jahat, ternyata mas ini adalah koordinator dari open trip bromo ini, namanya Mas Ibas. Kami disuruh nunggu dulu selagi mas ibas nyari orang yang ikut open trip malem itu. Akhirnya setelah kumpul semua, kami dibawa naik angkot menuju ke kantor Backpacker Borneo. Kami dibawa kesana untuk nunggu rombongan-rombongan lain dan briefing.
Di kantor itu, kami dikenalin lagi sama crew open trip malem itu. Namanya mas Feri, katanya sih doi bertugas sebagai sweeper untuk open trip hari itu. Setelah dibagi rombongan, lanjutlah kami naik jeep sesuai dengan rombongan masing2, nah gatau kenapa disini gue dan tyas serombongan jeep sama Novi dan Ma’in, temen kenalan di balaikota itu. Awalnya 1 jeep itu diisi sama 6 orang + 1 supir, tapi Mas Feri nanya kira-kira masih muat nggak kalo ditambah 1 orang lagi, karena gue, tyas, novi, dan ma’in punya postur tubuh yang yaaa bisa dibilang kecil, kami bilang bisa kalo tambah orang di belakang. Kirain sih yang naik jeep bareng kami itu cewek, eh ternyata yang naik mas Feri, seneng sih *loh loh..

Tuesday, August 16, 2016

Untitled (?)

Kadang hidup tak seindah yang kau bayangkan, tak semenyenangkan seperti yang kau harapkan.
Di saat hidupmu tak sesuai dengan apa yang kau inginkan, kau mungkin ingin menutup mata, tak mengacuhkan segalanya, bahkan ingin lari dari kenyataan.
Tapi itu bukan solusi.
Apapun yang kau lakukan, menutup mata, tidak peduli, berusaha lari, kenyataan itu tak mungkin berubah jika itu memang takdirnya.
Semakin ingin dilupakan, malah semakin ingat..
Semakin ingin dihindari, malah tak dapat dihindari..
Semakin ingin tak dilihat, malah semakin sakit terasa..
Kemanapun kau berusaha pergi, kenyataan itu tetap disana.
Jika kau tak ingin terus terpenjara dalam rasa sakit yang tak terduga, kuncinya hanya satu, IKHLAS.
Satu kata enam huruf itu memang terasa mudah tuk diucapkan, namun terasa sulit tuk dilakukan.
Tetapi, sulit bukan berarti tak bisa dilakukan. Kau dapat menaklukkan semua rasa itu dan mengubahnya menjadi rasa ikhlas.
Jika kau ikhlas, itu berarti kau telah mampu menerima kenyataan yang selama ini kau hindari dengan sekuat tenaga.
Ikhlas..
Bagaimanapun, kau harus sadar bahwa kau tak berkuasa untuk mengubah kenyataan itu.
Kau sudah tahu jawabannya, itu keputusannya. Tugasmu hanyalah menerima segala keputusan dan kenyataan itu.
Percayalah akan hadir seseorang yang baik untukmu..
Langit mendung kan pergi..
Hujan kan berhenti dan terganti oleh indahnya pelangi..


-Bekasi, 12 Agustus 2016-

Friday, November 6, 2015

Bicara

 Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu.
Banyak hal yang terasa namun tak mampu terucap.
Satu per satu pertanyaan bermunculan, namun tak pernah tertanyakan.
Hari demi hari kutumpuk prasangka demi prasangka, merangkai kejadian dan berharap bisa kutemukan jawaban disana.
Tapi nyatanya tak pernah kudapati kepastian.
Jadi, disinilah aku.. berbicara pada alam.. Berharap ia mampu mendengarnya dan menyampaikannya padamu.
Menyampaikan apa-apa yang tersembunyi dan tak pernah terucapkan.
Hingga kau menyadari bahwa ada yang menanti disini.
Menanti kau kembali dari pengembaraanmu dan berhenti. Berhentilah disini, akan kutemani kau berkelana nanti, aku janji.

#gunung #matahari #hujan #random

Ada banyak hal yang ingin kusampaikan padamu.
Banyak hal yang terasa namun tak mampu terucap.
Satu per satu pertanyaan bermunculan, namun tak pernah tertanyakan.
Hari demi hari kutumpuk prasangka demi prasangka, merangkai kejadian dan berharap bisa kutemukan jawaban disana.
Tapi nyatanya tak pernah kudapati kepastian.
Jadi, disinilah aku..

berbicara pada alam.. 
Berharap ia mampu mendengarnya dan menyampaikannya padamu.
Menyampaikan apa-apa yang tersembunyi dan tak pernah terucapkan.
Hingga kau menyadari bahwa ada yang menanti disini.
Menanti kau kembali dari pengembaraanmu dan berhenti.

Berhentilah disini, akan kutemani kau berkelana nanti,
aku janji.

Thursday, October 15, 2015

Ransel & Koper Goes to Malang (2)

Udah baca part 1 Ransel & Koper Goes to Malang? Disini lanjutan ceritanya.
Kenapa gue namain ini “Ransel & Koper Goes to Malang”? Karena gue ngetrip cuma berdua, gue bawa ransel dan tyas bawa koper, jadilah ini ransel & koper goes to Malang, haha sepele sih abaikan saja
Gue dan tyas berangkat ke Malang tanggal 20 Agustus dari Jakarta. Di stasiun kami ngeliat banyak banget rombongan pendaki gunung, gue rasa mereka itu mau naik gunung Semeru. Dan bener aja, di kereta matarmaja yang gue naikin, hampir di setiap gerbongnya ada rombongan pendaki gunung. Aaaa jadi pengen naik gunung jugaaa >.<
Kereta matarmaja berangkat tepat jam 15.15 dari stasiun pasar senen dan sampai di Malang sekitar jam 8 pagi. Ini adalah kali pertama gue menginjakkan kaki di stasiun Malang. Setelah sampai, gue dan Tyas pergi ke kosan sepupu gue, Devi, untuk istirahat sebentar dan bersih-bersih badan. Kosan Devi ada di Jl. Jombang, kita kesana naik angkot AL. Oiya, di Malang itu semua tarif angkotnya sama, jauh atau dekat bayarnya 4000 rupiah. Kalo mau tau rute-rute angkotnya bisa browsing dulu di internet. Awalnya gue buta masalah rute angkot di malang, tapi berbekal hasil searching gugel dan tanya-tanya orang, akhirnya gue ngerti dikit rute angkot di Malang dan itu amat sangat membantu untuk orang-orang yang mau backpackeran macem gue ini.
Jam setengah 1 siang, gue dan tyas pergi ke penginapan untuk nitip barang. Kenapa nitip barang? Jadiii, sebelum ke Malang kami udah daftar untuk ikut open trip Bromo. Kami pilih tgl 21-22 Agustus, jadi kami check-in homestaynya setelah dari bromo. Nah, karena malemnya kami mau ke bromo dan nggak mungkin ke bromo bawa koper dan ransel gede yang berat banget, makanya kami nitip barang dulu di homestay itu. Untungnya ibu homestaynya baik banget, kami dibolehin titip barang disana meskipun belum check-in dan bisa numpang istirahat juga.

Wednesday, September 16, 2015

Ransel & Koper Goes to Malang (1)



Halooo... 
     Akhirnya gue bisa nge-blog lagi di sela-sela padatnya kuliah *inhale* *exhale*
Kali ini gue mau sedikit menceritakan liburan singkat gue di Malang di akhir Agustus kemarin. Here we go..

     Seperti biasa, liburan semester genap adalah liburan terpanjang selama masa kuliah. Sebenernya gue udah mulai libur dari pertengahan Juni, tapi dikarenakan gue ngambil semester pendek (SP) –biar kuliahnya cepet lulus gitu, aamiin- gue baru bisa bener-bener libur di minggu ke-3 dan ke-4 Agustus. Untuk ngilangin rasa penat kuliah dan yhaa mungkin sebagai penghargaan ke diri sendiri karena udah berusaha keras selama SP, gue memutuskan untuk liburan ke Malang. Sebenernya waktu lebaran kemarin, gue juga ke Malang. Tapi itu cuma ke kosan sepupu trus balik lagi ke Nganjuk. Dan selama di perjalanan itu gue udah jatuh cinta sama Malang dan pengen kesana lagi untuk eksplor Malang :D

     Sejak awal Juli, gue mulai mewacanakan untuk pergi ke Malang. Gue coba ajak Tyas dan ngomongin wacana itu dengan sewajarnya biar kesannya nggak php kalo ngga jadi. Pengennya sih ngajak yang lain lagi biar lebih rame, kalo bisa ngajak temen cowo, tapi yaa.. berhubung belum ada temen cowo yang bisa diajak, dan temen cewe yang lain lagi pada sibuk magang, kkn, pkl akhirnya gue cuma bisa pergi bareng Tyas. Nggak masalah sih, yang penting bisa ke Malang, hahaha...

     Akhirnya gue dibolehin pergi ke Malang setelah melalui proses minta izin ortu yang super duper lama -sekitar 1 bulanan- dari yang awalnya bener-bener ngga dibolehin, sampe akhirnya dibolehin dengan berbagai syarat. Ya alhamdulillah.. Setelah izin ortu udah di genggaman, gue langsung pesen tiket kereta, booking penginapan, bikin rundown kegiatan, dan segala macamnya. Semua hal kita (gue dan Tyas) persiapin sendiri.
Back
to top