Udah baca part 1 Ransel &
Koper Goes to Malang? Disini lanjutan ceritanya.
Kenapa gue
namain ini “Ransel & Koper Goes to Malang”? Karena gue ngetrip cuma berdua,
gue bawa ransel dan tyas bawa koper, jadilah ini ransel & koper goes to
Malang, haha sepele sih abaikan saja
Gue dan tyas
berangkat ke Malang tanggal 20 Agustus dari Jakarta. Di stasiun kami ngeliat
banyak banget rombongan pendaki gunung, gue rasa mereka itu mau naik gunung
Semeru. Dan bener aja, di kereta matarmaja yang gue naikin, hampir di setiap
gerbongnya ada rombongan pendaki gunung. Aaaa jadi pengen naik gunung jugaaa
>.<
Kereta
matarmaja berangkat tepat jam 15.15 dari stasiun pasar senen dan sampai di
Malang sekitar jam 8 pagi. Ini adalah kali pertama gue menginjakkan kaki di
stasiun Malang. Setelah sampai, gue dan Tyas pergi ke kosan sepupu gue, Devi,
untuk istirahat sebentar dan bersih-bersih badan. Kosan Devi ada di Jl.
Jombang, kita kesana naik angkot AL. Oiya, di Malang itu semua tarif angkotnya
sama, jauh atau dekat bayarnya 4000 rupiah. Kalo mau tau rute-rute angkotnya bisa browsing dulu di internet. Awalnya gue buta masalah rute angkot di malang, tapi berbekal hasil searching gugel dan tanya-tanya orang, akhirnya gue ngerti dikit rute angkot di Malang dan itu amat sangat membantu untuk orang-orang yang mau backpackeran macem gue ini.
Jam setengah 1
siang, gue dan tyas pergi ke penginapan untuk nitip barang. Kenapa nitip
barang? Jadiii, sebelum ke Malang kami udah daftar untuk ikut open trip Bromo.
Kami pilih tgl 21-22 Agustus, jadi kami check-in homestaynya setelah dari
bromo. Nah, karena malemnya kami mau ke bromo dan nggak mungkin ke bromo bawa
koper dan ransel gede yang berat banget, makanya kami nitip barang dulu di
homestay itu. Untungnya ibu homestaynya baik banget, kami dibolehin titip
barang disana meskipun belum check-in dan bisa numpang istirahat juga.