Libur kali ini gue isi dengan menonton beberapa film,
mungkin ini terlihat useless dan wasting time. Tapi, beberapa film yang gue
tonton selama 2 hari ini mengajarkan dan menyadarkan gue akan banyak hal.
Pernah nonton 1 litre of tears? Ya, mungkin ini film lama, buat beberapa orang
yang suka film bergenre action or thriller, mungkin ini akan jadi film yang
membosankan. Tapi, film ini bener-bener menyentuh lubuk hati sanubari yang
terdalam *halah mulai lebay* Film “1 litre of tears” menceritakan kehidupan
seorang gadis yang mengalami penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit itu
mengambil semua yang ia miliki, termasuk mimpi-mimpinya. Tapi, gadis itu tak
pantang menyerah, ia terus berusaha untuk bisa hidup dengan baik dan berguna
bagi orang lain meskipun banyak hal yang tak bisa ia lakukan. Film itulah yang
menginspirasi gue untuk membuat tulisan ini.
Manusia
diciptakan oleh Tuhan dengan versi yang berbeda-beda, ada yang cantik, cerdas,
berbakat, dll namun adapula yang sebaliknya. Jika dilihat sekilas, Tuhan
seperti tidak adil, menciptakan manusia yang terlahir normal dan baik fisiknya,
namun Dia juga menciptakan manusia yang memiliki banyak kekurangan dan
disabilitas. Tapi di sisi lain, seharusnya manusia mengerti bahwa semua yang
dianugerahkan Tuhan padanya adalah hal yang terbaik untuknya. Allah knows best.
Manusia seharusnya banyak-banyak bersyukur karena telah dianugerahkan berbagai
hal padanya. Dilahirkan ke dunia saja merupakan sebuah anugerah, bisa melihat,
bisa mendengar, bisa makan, bisa berjalan, bisa tinggal di rumah, semuanya
adalah anugerah. Akankah anugerah itu di sia-sia kan begitu saja? Semuanya
tergantung pada manusia itu sendiri.
Saat
gue di usia SD, gue mulai menyadari banyak hal di diri gue yang berbeda dari
orang lain. Berpikir mengenai semua perbedaan itu, membuat gue kurang percaya
diri. I have a lot of weaknesses. Mungkin sebelumnya tak ada yang pernah tahu
hal ini, tapi inilah yang gue rasakan. Gue bisa bersosialisasi, mengobrol
dengan banyak orang, tapi sedikit demi sedikit gue mulai merasa orang-orang
melihat diri gue dengan tatapan yang berbeda. Terkadang gue merasa beberapa
ucapan dari mereka -yang mungkin mereka rasa itu hal yang biasa aja, tapi
ternyata itu seperti pisau yang melukai hati gue. Sejujurnya secara tidak
langsung, gue merasa diejek, dicemooh dan diremehkan. Mungkin gue terlalu
sensitif, berulangkali gue memikirkan hal itu, tapi tak ada yang bisa dilakukan.
Gue hanya bisa tersenyum atau menghindar untuk tidak mendengar kata-kata itu.
Semuanya gue simpan dalam hati, tapi lama-lama hati ini sesak dan akhirnya air
mata itu tumpah. Di saat-saat itu, gue hanya bisa mengadu sama Allah. Seperti
ada pergolakan batin dalam diri, gue memaki diri sendiri, menyalahkan diri
sendiri, dan yang gue tahu saat itu gue belum bisa menerima keadaan diri gue
ini. Tapi semakin bertambah usia, gue merasa apa yang gue miliki di diri gue,
ya itulah takdir gue. And physically, I can’t change it. Gue mulai menyadari,
hal yang gue punya bukan hanya kekurangan, tapi Allah juga memberi gue
kelebihan. Ya, gue masih punya kelebihan! Di luar dari itu semua, gue masih
bisa belajar dengan baik, menerima pelajaran hingga mendapat nilai yang baik –
yang tidak didapat oleh orang yang mencemooh gue itu. Allah masih memberi
banyak anugerah buat gue, gue punya keluarga yang baik, punya rumah sebagai
tempat tinggal, bisa sekolah, bisa makan teratur setiap hari, dll yang mungkin
tidak semua orang bisa seperti itu. Bodoh banget kalau dulu gue tidak pernah
bersyukur atas itu semua tapi malah memikirkan apa yang tidak ada dalam diri
gue! Bodoh sebodoh bodohnya!!
Sekarang,
ketika gue merasa kurang percaya diri karena kekurangan dalam diri, gue ingat
kata-kata ini –yang entah darimana asalnya-
“Kalau kamu merasa kamu punya kekurangan, coba lihat ke bawah, masih ada orang-orang yang tidak seberuntung dirimu. Ketika kamu merasa dirimu tidak cantik atau tampan, coba lihatlah disana masih banyak orang yang tidak bisa melihat parasnya karena ia buta. Ketika kamu merasa hidup dalam kemiskinan, coba lihatlah disana masih banyak orang yang tidak punya tempat tinggal dan bahkan untuk makan sekali saja masih kesulitan. Ketika kamu merasa salah satu bagian tubuhmu tidak proporsional, cobalah lihat disana masih banyak orang disabilitas –tidak bisa berjalan, mendengar, melihat, dll. Ketika kamu merasa dirimu memiliki banyak kekurangan, tidak bisa hidup layaknya orang normal, coba pikirkanlah bahwa adanya dirimu di dunia merupakan sebuah anugerah yang seharusnya tidak di sia-sia kan. Tuhan pasti punya alasan mengapa kau dilahirkan ke dunia ini. Allah knows best. Bagaimanapun keadaan dirimu, banyak-banyaklah bersyukur.”
Seperti
dalam Q.S Ibrahim : 7,
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Jadi, yuk kita perbanyak rasa
syukur kita! Jangan mengeluh melulu and think positively ^_^
Salam
penuh rasa syukur :D